Wonosari, 1 Juni 2022 : Mengembangkan ekosistem pertumbuhan ekonomi syariah LDII lakukan Sosialisasi MOU LDII dan BSI sekaligus mensosialisasikan manfaat dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Pelaksanaan sosialisasi MOU LDII dan BSI tersebut dilakukan secara daring baik DPW LDII Jawa Tengan maupun DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan di Gunungkidul sendiri mengikuti secara daring di studio mini Komplek Masjid Al-Husna Wonosari yang di hadiri Ketua DPD LDII dan Pengurus Harian, Ketua PC dan PAC, serta pengurus UB dan BMT yang ada di Gunungkidul.
Menurut pakar ekonomi syariah Dr.H. Ardhito Bhinadi, SE.M.Si “untuk mengembangkan ekosistem ekonomi syariah yang ada di Indonesia kususnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai dengan delapan bidang Pengabdian Kepada Pemerintah untuk bangsa Indonesia, salah satu diantaranya dibidang ekonomi syariah, dibidang ekonomi syariah LDII telah mengembangkan usaha bersama sejak 1998 melalui usaha-usaha bersama yang didirikan sampai ditingkat Anak Cabang (PC) untuk membantu ekonomi warga yang saat itu mengalami krisis ekonomi hingga berkembang berbagai macam krisis lainya jelas Ardhito”
Pengembangan ekonomi melalui usaha bersama menurutnya berlanjut dan berkembang diawal tahun 2000 seperti pengembangan koperasi simpan pinjam hingga berbadan hukum yang tersebar hampir seluruh wilayah Propinsi di Indonesia jelasnya”
Menurut RCEO BSI Imam Hidayat Sunarto didalam pengembangan Bank Syariah Indonesia ada peluang dan tantangan yang harus dihadapi diantaranya “ada peluang Indonesia sendiri menurutnya sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia sehingga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan peran ekonomi dan keuangan syariah, meningkatnya industri halal Indonesia dimana tahun 2020 nilai perdagangan industri halal Indonesia telah mencapai US$ miliar dengan teren meningkat, perbangkan syaraiah fokus melakukan pengembangan sektor riil, kususnya UMKM. Sedangkan tantangan menurutnya yang dihadapi dalam perankan “market share Industri jasa keuangan syariah masih relative kecil, yaitu sebesar 9,90% dari aset industry keuangan nasional, literasi dan inklusi keuangan syariah yang juga rendah 0,93% untuk indek literasi dan 9,1% untuk inklusi syariah. Sedangkan secara nasional menurutnya indek literasinya sudah 38,03% dan inklusi keuangan 76,19%, serta lembaga keuangan syariah harus memiliki infrastruktur yang kuat dan lengkap ungkapnya”
Terpisah Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto, S.Pd menanggapi hasil sosialisasi MOU LDII dengan BSI yang sudah dibangun dua bulan yang lalu, kami mengapresiasi dan berharap bisa segera di tindaklanjuti disebar luaskan kepada warga LDII tentunya segera bisa membantu pemulihan ekonomi warga yang selama ini mengalami penurunan usaha dan tidak sedikit usaha mereka banyak yang tidak berkembang, dengan adanya kerjasama LDII dan BSI ini sesuai arahan ketua DPP menurut Wahono panggilan akrapnya untuk tidak mematikan BMT yang sudah ada pungkasnya”(masginowe)