Gunungkidul (25/8/2022) Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) gelar Webinar Kebangsaan secara Nasional. Webinar kebangsaan yang mengusung tema “Beragama dalam Bingkai Kebangsaan untuk Merawat dan Menjaga Keutuhan Bangsa”
Dalam acara Webinar tersebut DPP LDII menghadirkan 5 narasumber, DR. (H.C). Drs H. Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014 – 2019), DR. K.H. Ahmad Fachrur Rozi (Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama), dan Prof. Dr. H. Syafiq Al Mughni, M.A., Ph.D (Ketua PP Muhammadiyah), yang hadir langsung di studio.
Sedangkan Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, S.J (Guru Besar STF Driyakarya) hadir secara daring, begitu pula Prof. Dr. Drs. Singgih Tri Sulistiyono selaku Ketua DPP LDII, dan Webinar dipandu oleh moderator Ihsan Ali Fauzi, Direktur Eksekutif PUSAD Paramadina.
Webinar kebangsaan ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus DPP secara langsung di studio, serta seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII se-Indonesia di studio mini masing-masing. Sejumlah stakeholder di beberapa daerah juga turut mengikuti webinar secara luring. Sementara itu DPD LDII Gunungkidul mengikuti secara daring di studio mini yang ditempatkan di komplek masjid Al-Husna Wonosari (24/8).
Pembahasan utama dalam webinar ini mengenai moderasi beragama di tengah keberagaman bangsa Indonesia yang religius.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII, Ir. K.H. Chriswanto Santoso, M.Sc., menyampaikan program LDII dalam menjaga keutuhan bangsa, “LDII menginginkan bahwa sekarang ini kerja kita ke depan adalah untuk bersanding bukan bertanding apalagi bersaing. Kami adalah menginginkan dalam rangka membangun umat ini adalah kita bersanding,” terang KH. Chriswanto Santoso.
Ia juga menegaskan program kebangsaan sebagai prioritas utama dalam pengabdian LDII untuk bangsa. “Kebangsaan memang kita letakkan pada tatatan pertama pada program prioritas kita,” lanjut KH. Chriswanto.
Terkait dengan moderasi beragama, KH. Lukman Hakim Saifuddin juga menegaskan pentingnya moderasi beragama yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw,“Moderasi beragama bukanlah hal yang baru, melainkan telah diajarkan sejak zaman Rasulullah, bagaimana beragama itu membangun kemashlahatan bersama, memanusiakan manusia,” tutur Menteri Agama RI Tahun 2014 – 2019.
Ketua DPD LDII Gunungkidul: Kita Kembangkan Ukhuwah Islamiyah yang Dinamis dan Produktif
Dikesempatan itu pula sejumlah Pengurus LDII Kabupaten Gunungkidul turut hadir secara daring di webinar kebangsaan ini. Ketua DPD LDII juga didampingi Sekretaris, Bidang Pendidikan dan Dakwah, serta Bidang Hubungan Antarlembaga.
Menurut Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto, S.Pd menanggapi berkaitan dengan moderasi beragama, “Moderasi beragama merupakan keharusan untuk dilaksanakan di era sekarang ini, terlebih di Indonesia tercinta yang sangat beragam. Tanpa menggadaikan akidah, yang penting dilakukan dengan prinsip wasatiyyah; adanya keadilan dan keseimbangan,” ungkap Wahono.
Ia menegaskan, keberagaman di Indonesia ini bukanlah hambatan untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah.“Bagaimana kita mengembangkan ukhuwah islamiyah yang bersifat dinamis dan produktif. Kemudian perlu di dalam ukhuwah itu adanya toleransi, kesabaran sosial, saling menghormati, saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan,” tutur Ketua DPD LDII Gunungkidul.
Wahono juga menyampaikan, adanya moderasi dan toleransi dalam bangsa menjadi landasan para pendiri Indonesia dalam mengonstruksikan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menjadi negara besar, berdaulat, adil dan makmur pungkasnya (arum f kontributor masginowe editor)