LDII Gunungkidul Fokus Perkuat SDM Ibu di Era Digital, Ajak Bangun 29 Karakter Luhur

(dok/lines)

Gunungkidul, 28/10/ 2025 – Upaya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga, peran sentral kaum ibu, menjadi fokus utama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Gunungkidul. Melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga, LDII Gunungkidul sukses  kegiatan penting secara serentak pada Sabtu, 25 Oktober 2025, yang melibatkan ribuan peserta secara oneline.

Kegiatan ini bertujuan membekali ibu-ibu agar mampu membentengi keluarga di tengah gempuran perkembangan digital sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

1.020 Ibu Ikuti Pengajian Karakter Luhur di Dua Lokasi

(dok/lines)

Acara utama adalah pengajian akbar yang diikuti oleh 1.020 ibu-ibu yang tersebar di dua lokasi binaan LDII: Masjid Al-Abada Saptosari dan Masjid Al-Husna Wonosari. Pengajian ini mengusung tema penting: “Bangun 29 Karakter Luhur dalam Kehidupan Sehari-hari melalui Pencegahan Perbuatan Maksiat.”

Rangkaian acara di dua tempat terpisah ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Ribuan ibu tampak antusias mendalami materi tentang pembentukan karakter positif yang diajarkan dalam Islam untuk menciptakan ketahanan spiritual dan moral keluarga.

Festival Keluarga: Digital Cermat, Gizi Tepat, Modal Keluarga Hebat

Di saat bersamaan, sebanyak 30 ibu-ibu dan remaja putri mengikuti acara Festival Keluarga melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini bertempat di Aula Gedung Serba Guna Kompleks Masjid Al-Husna, Wonosari, dengan mengangkat tema, “Digital Cermat, Gizi Tepat, Modal Keluarga Hebat,” festival ini memberikan edukasi praktis mengenai literasi digital yang cerdas dan pemenuhan gizi seimbang sebagai fondasi untuk membangun keluarga yang tangguh dan berkualitas.

Pentingnya Peran Ibu di Tengah Perkembangan Digital

(dok/lines)

Wakil Ketua DPD LDII Gunungkidul, Edi Herpranowo, S.Pd., yang hadir di lokasi terpisah, menekankan urgensi dari kegiatan ini, ia menuturkan bahwa peran ibu-ibu sangatlah krusial dalam menyikapi perkembangan teknologi digital saat ini. “Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Di era serba digital, ibu-ibu memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal putra-putrinya,” ujar Edi Herpranowo.

“Melalui pembekalan ini, para ibu dapat membimbing anak-anak mereka agar memiliki dan mempraktikkan nilai-nilai 29 karakter luhur dalam setiap aktivitas sehari-hari, sehingga tercipta generasi yang saleh/salihah, berakhlakul karimah, dan cakap dalam menghadapi tantangan zaman”.

“Semoga upaya ini membuahkan hasil, menjadikan keluarga di Gunungkidul sebagai pilar kekuatan masyarakat yang berkarakter luhur,” tutupnya.(contributor :Fajar Sodiq)

About wag. gino

Check Also

Santri  Adalah Aset Bangsa Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia

BANTUL, 2/11/2025  – Semangat Hari Santri Nasional 2025 bergema kuat di Kompleks Pondok Pesantren Al-Barokah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *