Lines Gunungkidul : Untuk meningkatan ukhuah antar umat beragama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Gunungkidul gelar talkshow (25/8/2020) , pelaksanaan talkshow disiarkan langsung oleh Dhaksinarga TV dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM.
Talkshow FKUB Gunungkidul kali ini mengangkat tema “Dengan semangat HUT ke 75 RI kita Kokohkan Kerukunan Antar Umat Beragama di Kabupaten Gunungkidul”
Hadir sebagai narasumber dalam Talkshow tersebut H. Nurasid,SH, Khadirin, Sugiono, Bambang Isbandi serta Ketua FKUB H.Iskanto AR. Narasumber yang hadir selalu menyampaikan betapa pentingnya hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya masing-masing.
Narasumber yang pertama Nurasid, SH menyampaikan materi tentang perjalanan sejarah Indonesia dalam meraih kemerdekaan, terlebih dahulu kita gerakan untuk melakukan repleksi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 tahun. Kita sebagai anak bangsa apa lagi sebagai generasi muda jangan sampai melupakan sejarah.
Sebelum pernyataan Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 pada tahun 1905 dan 1908 secara berturut-turut berdiri perkumpulan Serikat Dagang Islam yang akhirnya menjadi Syarikat Islam dan Boedi Oetomo, selanjutnya berdiri Persis, Muhammadiyah dan NU.
Pada 1928 muncul pernyataan Sumpah Pemuda yang merupakan pernyataan ke Indonesiaan dengan serempak. Sumpah Pemuda adalah suatu tonggak utama dalam sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Ikral ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita aka nada tanah air Indonesia dan Bahasa Indonesia.
Mengingat kembali peristiwa-peristiwa diatas sekedar mengungkap betapa besarnya peran ormas atau perkumpulan sebagai potensi yang akhirnya berkemampuan melahirkan solusi yaitu Kemerdekaan.
Keajaiban sejarah Indonesia ‘ Antara1908-1928 bermunculan perkumpulan/ormas yang menandai kesadaran berbangsa”. Bangsa Indonesia (28 Oktober 1928) telah ada mendahului existensi negara (17 Agustus 1945) Keadaan ini mengharuskan agar bangsa Indonesia selalu mengenal sejarahnya. Kemudian di tahun 1955 menyelenggarakan Pemilu yang nyaris bersih, kemudian Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung yang dihadiri tokoh-tokoh besar Asia-Afrika (AA).
Kemudian narasumber Khadirin menyampaikan dalam suasana kita masih merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 mudah-mudahan kita diberi kesehatan, terkait keberagaman perbedaan di Indonesia ada Agama Kristen,Katulik, Hindu,Budha, Islam bahkan ada Konghucu tetapi selama ini Indonesia masih bisa menjaga kerukunan terutama di Gunungkidul. Mari tetap dijaga karena tanpa kerukanan kehidupan beragama tidak bisa berjalan. Beberapa waktu lalu tempat-tempat ibadah sempat ditutup Karena Pandemic Virus Corona oleh karena itu dari kementerian agama mensarankan untuk dibuka kembali seperti tempat-tempat ibadah Gereja, Pure, Masjid.
Narasumber Sugino dalam materinya juga menegaskan tentang sejarah apalagi seperti dimasa pandemic sekarang ini sejarah harus tetap dipahamkan kepada generasi muda tentang sejarah perjuangan bangsa, bahwa kita ini tidak boleh meninggalkan sejarah “Bangsa yang baik tidak akan melupakan sejarah nenek moyangnya”. Dari nara sumber Bambang Isbandi menyampaikan dalam Talkshow tentang kegotong royongan masyarakat apalagi di masa pandemic saat ini kekompakan masyarakat dan toleransi sesama masih tetap terjaga terutama di Gunungkidul ini.
Dibagian akhir acara talkshow kali ini ketua FKUB Gunungkidul Bapak H. Iskanto,AR dalam materinya juga menyampaikan keanekaragaman bangsa Indonesia, dengan demikian harapannya kerukunan antar umat beragama di Indonesia untuk selalu tetap terjaga, diawal penyampaian materi Iskanto membuka dengan mengucapkan “SALAM KERUKUNAN” sebagai salam kerukunan dari Forum Kerukunan Umat Beragama di Gunungkidul, diuraikan Iskanto dari berbagai kegiatan FKUB masyarakat dapat menerima sehingga kerukunan kekompakan tercipta dimasyarakat. Disampaikan juga dalam mengantisipasi PILKADA Gunungkidul FKUB selalu menyerukan dan mengajak kepada semua pihak untuk tetap menjaga kekompakan dan kerukunan apapun dan siapapun pilihannya.