
GUNUNGKIDUL, 20 Agustus 2025 — Di tengah lanskap perbukitan kapur Gunungkidul, sebuah upaya mulia dirajut. Pondok Pesantren Haji Muhammad Usman di bawah naungan Yayasan Generasi Arga Mandiri, yang dibina oleh LDII Kabupaten Gunungkidul, mengambil langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak generasi muda, suasana keakraban menyelimuti pertemuan yang digelar di komplek masjid Al-Muttaqin Padukuhan Sawah Miri Kalurahan Krambilsawit Kapanewon Saptosari yang menghadirkan PC.Saptosari dan PC Panggang Pada hari Selasa, 19 Agustus 2025.
Siraturahmi dan Sosialisasi Kurikulum Pondok
Rombongan pengurus pondok pesantren Haji Usman dipimpin oleh H.Subroto sebagai sesepuh pondok tiba di tengah antusiasme pengurus PC Saptosari dan PAC Girikarto Panggang. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, ini adalah jembatan untuk memperkenalkan visi dan misi pondok pesantren secara lebih dekat.
Sebanyak 32 pengurus dari kedua wilayah tersebut menjadi saksi dari presentasi komprehensif yang ditawarkan. Tim dari pondok pesantren membedah secara rinci profil pondok, standar kelulusan, dan strategi penyaluran alumni. Setiap slide yang ditampilkan membuka pandangan baru tentang bagaimana sebuah lembaga pendidikan Islam dapat menjadi wadah pembentukan karakter yang holistik.
Mempersiapkan Generasi Qur’ani dan Mandiri
Di awal pertemuan, H. Subroto, pinisepuh pondok, menyampaikan pesan yang mendalam. Dengan suara yang tegas namun penuh kehangatan, ia menjelaskan target utama yang ingin dicapai oleh pondok. “Target utama dari pondok ini adalah menyiapkan generasi Qur’ani dan Assunnah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa bekal agama saja tidak cukup. Para santri juga dibekali untuk memiliki dan menerapkan 29 karakter luhur dalam setiap sendi kehidupan mereka.
Pernyataan ini seolah menjadi fondasi kuat yang menyemangati seluruh peserta sosialisasi. Program pendidikan yang ditawarkan tak hanya fokus pada ilmu agama, melainkan juga pada pembentukan akhlak, kemandirian, dan kepemimpinan.
Apresiasi dan Sambutan Hangat dari Masyarakat

Sambutan positif datang dari berbagai pihak. Di sela-sela kegiatan, Ketua PC. LDII Saptosari Giyo Rusdi, didampingi oleh Dwijo Utomo Ketua PAC Girikarto Panggang, menyampaikan apresiasi yang tulus. “Ini kesempatan terbaik untuk membina generasi muda menuju insan yang berakhlak mulia, faqih tentang ilmu agama, serta mandiri dalam kehidupannya,” tutur Rusdi Ketua PC. LDII Saptosari.
Pernyataan tersebut mencerminkan harapan besar masyarakat terhadap peran lembaga pendidikan seperti Pondok Pesantren Haji Muhammad Usman. Mereka melihat pondok ini bukan hanya sebagai tempat belajar mengaji, melainkan sebagai pusat pembinaan karakter yang dapat mencetak pemimpin masa depan yang berlandaskan iman dan ketakwaan.
Kesepakatan untuk bekerja sama dalam membina generasi muda menjadi penutup yang manis, menandai dimulainya sebuah babak baru dalam sinergi antara pondok pesantren dengan masyarakat Panggang dan Saptosari . Upaya ini bukan sekadar membangun institusi, tetapi lebih jauh, menanamkan benih kebaikan yang kelak akan tumbuh subur menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia. Acara ini berlangsung hingga larut malam, kemudian ditutup dengan ramah tamah dan diskusi hangat. (penulis fajar abdul fatah)
DPD LDII GUNUNG KIDUL Lembaga Dakwah Islam Indonesia